Kalla Tak Paham Syariah

Berita ini saya dapat dari posting yang dikirim oleh sumar sastrowardoyo di milis sastra-pembebasan@yahoogroups.com pada tanggal 17 April 2008 pukul 02:13.

Tribun Timur Makassar.

Kita mempunyai kebebasan.

Kamis, 17-04-2008
Dicap Tak Bersyariah, Kalla
Tersinggung

Jakarta, Tribun -Wakil Presiden
Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar tersinggung atas
sejumlah pendapat yang menyebut Indonesia memerlukan penegakan
syariah Islam. Pasalnya, sejak lahir, dirinya merasa sudah melakoni
syariah Islam.
“Di Makasar, dulu ada panitia
persiapan pelaksanaan syariah Islam. Saya bilang, saya sangat
tersinggung dengan hal itu. Karena seakan-akan kita tidak
melaksanakan syariah dengan adanya persiapan itu. Padahal saya sejak
lahir dan Insya Allah meninggal dengan syariah,” ujar Kalla saat
membuka Semiloka Nasional dan Kongres VII Forum Mahasiswa Syariah se-
Indonesia di Gedung Utama Istana Wapres, Jakarta, Rabu (16/4).

Mantan Menko Kesra ini mengemukakan,
syariah Islam berjalan dengan apik dalam kehidupan di masyarakat
Indonesia. “Adakah diantara kita ini yang tidak mempuyai kebebasan
dan kewajiban melaksanakan syariah. Kita mempunyai kebebasan, hak
dan tidak ada satupun di antara kita yang tidak dapat melaksanakan
akidah,” urainya.
Lagi, dengan nada meninggi, Kalla
mengaku geram dengan pertanyaan itu. “Saya jawab satu kalimat
pertanyaan. Coba tunjukkan syariah Islam mana yang tidak saja
jalankan. Coba tunjukkan sekarang, satu saja, dan jangan dua,”
sergah Kalla.
Kalla menyatakan, dari pertanyaannya
itu dirinya mengantongi dua jawaban, yakni hukuman potong tangan,
dan penegakan ekonomi syariah. “Saya bilang kepada teman yang
muslim, potong tangan itu jaman dulu karena jaman dulu hukum Islam
itu cash and carry. Dia berbuat langsung hukum,” tandasnya seraya
menuturkan, hukum potong tangan juga dilakukan lantaran saat itu
belum ada bilik sel atau penjara, pembinaan masyarakat.
Lebih lanjut Kalla yang ‘doyan’
berkelakar, mengatakan guruan dihadapan mahasiswa syariah yang
sebagian besar berasal dari Universitas Islam Negeri. “Kalau di
Indonesia ada potong tangan, bisa potong semua tangan orang
Indonesia,” katanya disambut tawa peserta.

Mufidah Kalla Semangati PSM Unhas ke
Austria
PADUAN Suara Mahasiswa (PSM)
Universitas Hasanuddin (Unhas) yang merebut Silver Diploma pada
Choir Olympic di Xiamen, China 2006, lalu, Rabu (16/4), mendapat
kesempatan untuk mengikuti World Choir Games V di Graz, Austria, 9
Juli 2008 mendatang.
Hal ini terungkap pada pertemuan
Rektor Unhas didampingi Pembantu Rektor Unhas Dr Dwia Ariestina,
Manager Tim PSM-UH Harris Hody, dan official Ilham Mahmud dan
Dirigen Anshari Sanusi, saat diterima Pelindung PSM UNHAS Mufidah
Jusuf Kalla di kediaman wapres.
Ibu Wapres berharap PSM Unhas
mengadakan show di acara yang digelar KKSS pada Mei 2008 sekaligus
mendapatkan masukan dari warga KKSS di Jakarta.
Ketua BPP KKSS Hasanuddin Massaile,
mengharapkan agar delagasi PSM Unhas ikut mempromosikan Sulsel di
Eropa, dalam rangka Visit Indonesia Year 2008.

Tinggalkan komentar